Pernis dan plitur kayu sama-sama sering digunakan sebagai lapisan untuk menutupi perabot pada tahap finishing.
Penggunaan keduanya dapat memberikan hasil akhir yang berkilau sehingga dapat menambah nilai estetika furnitur yang dilapisi.
Namun, pernis dan plitur mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi bahan hingga fungsinya.
Simak beberapa perbedaan antara pernis dan plitur di artikel ini!
Perbedaan Antara Pernis dan Plitur Kayu
Sebelum menentukan bahan finishing untuk memoles perabot rumah tangga, Anda sebaiknya memahami dengan pasti perbedaan di antara keduanya.
Beberapa perbedaan yang dapat diketahui, antara lain:
1. Material Dasar yang Dipakai
Pernis dan plitur digunakan untuk melapisi permukaan berbahan kayu. Namun, keduanya terbuat dari bahan baku yang berbeda.
Pernis kayu merupakan cairan kimia yang berasal dari bahan resin, pelarut, dan drying oil. Pelarut untuk membuat pernis kayu bisa berbahan dasar solvent (kombinasi antara thinner sebagai bahan pelarut) atau berbahan dasar air (air digunakan sebagai bahan pelarut).
Sementara itu, plitur adalah cat transparan dengan bahan utama oker, yaitu bahan lunak yang mengalami proses oksidasi. Adanya proses oksidasi ini membuat plitur memiliki warna yang beragam, seperti kuning muda, keemasan, dan cokelat.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Plitur Kayu Beserta Kelebihannya
2. Fungsi Pelapisan
Perbedaan pernis dan plitur kayu selanjutnya terletak pada fungsinya. Bila yang Anda cari bukan sekadar tampilan hasil, perbedaan ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
Pernis kayu berfungsi sebagai lapisan pelindung material kayu agar lebih awet. Penggunaan pernis pada lapisan kayu dapat membuat serat-serat kayu menjadi lebih kuat. Dengan begitu, kayu lebih tahan lama dan tidak mudah rusak atau lapuk.
Di sisi lain, plitur lebih berfokus pada meningkatkan nilai estetika dengan mempercantik tampilan kayu.
3. Tingkat Ketahanan
Pernis dan plitur memiliki fungsi pelapisan yang berbeda. Hal inilah yang membuat keduanya juga berbeda dari segi daya tahan.
Pernis kayu dapat membantu kayu lebih awet dan tidak mudah lapuk. Hal ini berkat kemampuannya untuk membuat serat kayu lebih kuat.
Penggunaan plitur kayu tidak dapat melindungi permukaan kayu, hanya sebatas menambah nilai visual. Jadi, plitur memiliki daya tahan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pernis.
Baca juga: Pengertian Bekisting Fungsi, dan Jenisnya
4. Tampilan Hasil Akhir
Perbedaan plitur dan pernis dapat terlihat dari tampilan hasil akhir pada permukaan kayu.
Pernis memiliki warna yang transparan dan memberikan hasil tampilan akhir mengilap. Kayu yang dilapisi oleh pernis akan menampilkan serat kayu dengan warna yang lebih jelas dan otentik.
Di sisi lain, plitur dapat memberikan warna pada permukaan kayu sesuai dengan warna oker yang digunakan. Tampilan akhir plitur juga tidak semulus pernis.
Apabila permukaan kayu memiliki warna yang tidak merata, plitur dapat menjadi pilihan bahan finishing yang tepat.
Baca juga: Pengertian GRC, Fungsi, hingga Keunggulannya
5. Cara Penggunaan
Pernis dan plitur terbuat dari bahan yang berbeda. Inilah yang membuat keduanya diaplikasikan dengan cara yang berbeda juga.
Pernis bisa diaplikasikan langsung tanpa perlu menambah campuran bahan lainnya. Anda hanya tinggal mengoleskan pernis pada permukaan kayu yang diinginkan menggunakan sapuan kuas.
Sementara itu, plitur tidak bisa langsung digunakan karena tidak memiliki pelarut di dalam bahan bakunya. Oleh karena itu, plitur harus dicampurkan dengan thinner atau spiritus terlebih dahulu sebelum Anda mengaplikasikannya di atas permukaan kayu.
Itu dia beberapa perbedaan pernis dan plitur yang dapat diketahui.
Apabila membutuhkan jasa pengecatan rumah JABODETABEK untuk hunian, bangunan, dan lapangan olahraga, Anda bisa menghubungi kami.