Pengertian Plester Dinding, Kegunaan, dan Alat Kerjanya

Proses pembangunan rumah melibatkan tahapan konstruksi yang tepat. Tahapan ini nantinya akan berperan dalam terbentuknya pondasi yang kokoh dan kuat.

Salah satu tahapan yang penting dan tidak boleh terlewat pada proses konstruksi bangunan rumah adalah plesteran dinding.

Plester dinding dilakukan sebelum proses pengecatan. Pengerjaannya harus dilakukan dengan hati-hati untuk memperoleh hasil yang rapi. Yuk, ketahui hal-hal seputar plester dinding di artikel ini!

Definisi Plester Dinding

struktur plamir, acian, plester, batu bata
Sumber ambpi.com

Plester dinding adalah tahapan awal yang dilakukan untuk menutup konstruksi bangunan seperti bata, batako, bata ringan, atau beton (material bangunan) sebelum dilanjutkan ke tahap pengecatan.

Umumnya, ketebalan untuk membuat plesteran berkisar antara 20-25 mm, atau bahkan lebih. Tingkat ketebalan ini bergantung pada kebutuhan konstruksi bangunan rumah.

Jadi, sebelum dinding siap untuk dicat menggunakan berbagai warna pilihan, konstruksi bangunan yang telah dipasang perlu ditutup terlebih dahulu. Hasil plester dinding ini nantinya akan membuat permukaan rata, halus, dan tampak rapi.

Plesteran memiliki tampilan akhir seperti tekstur. Namun yang jelas, hasil akhir ini dapat disesuaikan dengan keinginan pemilik bangunan: bisa halus ataupun kasar.

Baca juga: Mengenal Cat Lantai Plesteran, Manfaat, dan 3 Produknya

Bahan Campuran untuk Membuat Plester Dinding

bahan bahan plesteran

Plester dinding terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Campuran bahan-bahan tersebut digunakan apabila Anda menggunakan semen konvensional.

Saat ini sudah tersedia produk untuk membuat plester dinding yang bisa digunakan tanpa harus repot mencampur bahan-bahan di atas. Biasanya bahan-bahan pembuatan plesteran (mortar) hanya tinggal ditambahkan dengan air.

Penggunaan produk tersebut dapat membantu pengerjaan menjadi lebih cepat. Pasalnya, Anda hanya perlu mencampurkan dua bahan, yaitu mortar dengan air.

Baca juga: Ketahui Apa itu Bekisting, Fungsi, dan Jenisnya

Kegunaan Plester Dinding

Sama seperti namanya, plester dinding pada umumnya berfungsi untuk “menutup” konstruksi bangunan sebelum tahap pengecatan. Plester dinding juga dapat membuat dinding lebih kokoh dan kuat.

Kegunaan lainnya adalah untuk meredam kebisingan dari luar sehingga tidak mengganggu. Hanya saja, kemampuan meredam suara plesteran ini tidak terlalu maksimal.

Plesteran memerlukan perawatan yang minim, tahan lama, dan permanen. Perawatan dapat dilakukan dengan mudah. Apabila dinding terletak di dalam ruangan, Anda hanya perlu membersihkannya menggunakan air dan sabun.

Tidak hanya itu, Anda tidak perlu mengecat dinding untuk mendapatkan tampilan semen ekspos bila ingin menciptakan konsep industrial.

Baca juga: Jenis-jenis Permukaan Lapangan Tenis, Sudah Tahu?

Alat yang Digunakan untuk Plester Dinding

alat roskam untuk acian

Pembuatan plester dinding menggunakan semen konvensional melibatkan penggunaan beberapa alat. Beberapa alat untuk melakukan plester, di antaranya:

  • Ember: alat ini digunakan sebagai wadah pengadukan adukan plesteran
  • Roskam polos: Alat ini digunakan untuk meratakan adukan plester ke dinding bata
  • Hand mixer: Alat ini digunakan untuk mengaduk bahan-bahan plester agar tercampur secara merata
  • Jidar: Alat ini digunakan untuk membuat plester dinding menjadi rata. Penggunaannya setelah adukan plester diratakan menggunakan roskam. Jidar akan membuat plesteran dinding menjadi rata dan lurus.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Plitur Kayu dan Pernis Kayu

Tahapan Pembuatan Plesteran

Ada beberapa langkah untuk membuat plester dinding yang terbagi ke dalam lima tahap, yaitu:

  • Tahap pertama: Siapkan konstruksi bangunan yang telah ditata rapi. Bila konstruksi terdiri dari pasangan bata, pastikan perekat antarbata sudah kering.
  • Tahap kedua: Bersihkan konstruksi dari debu. Bila ada debu yang menempel, hasil plesteran menjadi tidak maksimal. Anda bisa menyiramkan air untuk membersihkan konstruksi dari debu. Pembersihan ini akan menjaga dinding tetap lembap sehingga plesteran tidak mudah mengering. Plesteran yang kering dengan cepat berisiko menyebabkan munculnya retak rambut di dinding.
  • Tahap ketiga: Siapkan alat-alat untuk membuat plester dinding yang telah disebutkan sebelumnya. Beberapa langkah untuk membuat adukan, yaitu:
  1. Masukkan air ke dalam ember dengan takaran sesuai kebutuhan. Perbandingan air dengan mortar adalah 1:4.
  2. Masukkan mortar sesuai anjuran penggunaan.
  3. Aduk-aduk campuran tersebut menggunakan hand mixer.
  • Tahap keempat: Buat kepalaan yang dijadikan sebagai patokan ketebalan plesteran. Kepalaan ini akan meratakan plesteran di seluruh dinding. Lebar dari kepalaan berkisar antara 5-10 cm dengan jarak antarkepalaan sekitar 1-2 m.
  • Tahap kelima: Plester dinding sudah siap dibuat. Mulailah dengan melempar dan menempel adukan ke dinding, lalu ratakan menggunakan roskam. Apabila dinding sudah tertutup sepenuhnya dengan adukan plester, ratakan permukaan dinding menggunakan jidar.

Demikian penjelasan seputar plester dinding, mulai dari bahan-bahan hingga langkah-langkah untuk melakukan plesteran.

Tahapan konstruksi bangunan rumah ini penting diperhatikan untuk menciptakan pondasi rumah yang kuat dan kokoh.

Agar hunian Anda tambah awet, jangan lupa untuk memperhatikan tahapan akhir, yaitu pengecatan. Gunakan jasa pengecatan rumah Sinar Painting untuk mendapatkan hasil pengecatan maksimal.

Referensi:

https://www.theartofplaster.com/about-plaster

Tinggalkan komentar

WhatsApp WhatsApp us